Info Berapa Harga Baja Ringan per Meter terbaru 2019
27 Januari
Baja ringan merupakan jenis baja berkualitas tinggi dengan karakter ringan, tipis, namun memiliki kekuatan yang menyamai baja kebanyakan. Baja ringan yang dijual di pasaran diklasifikasikan menurut nilai tegangan tarik (tensile strength). Contoh rangka atap baja ringan mengadopsi jenis baja ringan bertegangan tarik tinggi (G550). Hanya saja untuk produk home appliances dibutuhkan baja ringan bertegangan tarik medium hingga rendah (G300, G250). Baja ringan jenis tersebut cukup elastis dan lunak dengan begitu lebih gampang untuk membentukany sesuai keperluan.
Berkat kualitas dan tegangan tarik yang tinggi, tak aneh bila baja ringan lebih ringan dan tipis bila dibanding baja biasa. Sebuah baja ringan G550 maksudnya adalah baja dengan kuat tarik 550 Mpa (Mega Pascal) yang cukup kuat untuk struktur bangunan. Sementara baa ringan non structural misalnya penutup atap dipakai baja ringan berkualitas G300. Di pasaran tebal baja ringan rata-rata dari 0,20 – 2,00 mm tergantung dari aplikasi penggunaannya. Tebal yang lebih tipis daripada baja kebanyakan memang memiliki tujuan utama menurunkan beban strukutur bangunan. Sementara tebal kuda-kuda baja ringan dari 0,45 – 1,00 mm. Untuk kolom yang digunakan menopang beban yang berat maka dibuat tebal dari 1,00 -2,00 mm (profil C). Ada lagi genteng metal yang menawarkan tebal 0,20 mm yang cukup ringan.
Secara material baja ringan dibuat dari besi dan karbon. Jika kedua material tadi bercampur dengan air dan udara maka terjadi reaksi karat. Untuk itu baja ringan harus diberikan lapisan antikarat. Baja ringan sendiri digunakan pertama kali oleh masyarakat Jepang dimana di sana sering terjadi gempa sehingga struktur bangunan harus dibuat ringan namun kuat.
Berkat kualitas dan tegangan tarik yang tinggi, tak aneh bila baja ringan lebih ringan dan tipis bila dibanding baja biasa. Sebuah baja ringan G550 maksudnya adalah baja dengan kuat tarik 550 Mpa (Mega Pascal) yang cukup kuat untuk struktur bangunan. Sementara baa ringan non structural misalnya penutup atap dipakai baja ringan berkualitas G300. Di pasaran tebal baja ringan rata-rata dari 0,20 – 2,00 mm tergantung dari aplikasi penggunaannya. Tebal yang lebih tipis daripada baja kebanyakan memang memiliki tujuan utama menurunkan beban strukutur bangunan. Sementara tebal kuda-kuda baja ringan dari 0,45 – 1,00 mm. Untuk kolom yang digunakan menopang beban yang berat maka dibuat tebal dari 1,00 -2,00 mm (profil C). Ada lagi genteng metal yang menawarkan tebal 0,20 mm yang cukup ringan.
Secara material baja ringan dibuat dari besi dan karbon. Jika kedua material tadi bercampur dengan air dan udara maka terjadi reaksi karat. Untuk itu baja ringan harus diberikan lapisan antikarat. Baja ringan sendiri digunakan pertama kali oleh masyarakat Jepang dimana di sana sering terjadi gempa sehingga struktur bangunan harus dibuat ringan namun kuat.